Centre for Medicines Information and Pharmaceutical Care (PIOLK)
Blog Post

Degludec: insulin durasi panjang terbaru

Degludec: insulin durasi panjang terbaru
Penulis: Ika Mulyono Putri Wibowo, S.Farm., M.Farm-Klin., Apt.
Diabetes mellitus merupakan suatu kondisi gangguan metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia, dimana kadar gula puasa dalam darah lebih dari 126 mg/dL dan/atau gula darah 2 jam setelah makan lebih dari 200 mg/dL dan/atau hasil pengukuran HbA1C lebih dari 6,5%. Pasien yang terdiagnosis Diabetes mellitus memerlukan terapi berupa obat oral anti diabetes (OAD), seperti metformin, glimepiride, dan lain-lain untuk mengontrol kadar gula dalam darah menjadi gula darah puasa 80-130 mg/dL, gula darah 2 jam setelah makan kurang dari 180 mg/dL, dan HbA1C kurang dari 7% . Pada kondisi dimana kadar gula darah pasien tidak dapat mencapai target terapi setelah penggunaan kombinasi OAD atau pada kondisi dibutuhkan penurunan kadar gula darah secara cepat, pasien DM memerlukan terapi yang lebih intensif dengan menggunakan insulin. Penggunaan insulin memiliki beberapa keuntungan seperti penurunan gula darah yang lebih cepat dan kemudahan untuk menyesuaikan dosis insulin sesuai dengan kadar gula dalam darah pasien.
 

Insulin yang digunakan untuk pasien dengan diabetes mellitus terdapat beberapa jenis sesuai dengan coverage pada gula darah pasien, antara lain insulin kerja cepat, insulin kerja pendek, dan insulin kerja intermediate dan insulin kerja panjang. Insulin kerja panjang diindikasikan untuk mengatasi gula darah pada saat kondisi basal. Insulin kerja panjang yang umum dipakai adalah NPH dan glargine, dimana untuk NPH hanya memiliki durasi aksi hingga 18 jam dan glargine sampai dengan 24 jam.

Di sekitar tahun 2012, terdapat penelitian terkait insulin kerja panjang yang dapat meng-cover gula darah selama lebih dari 24 jam. Insulin degludec atau yang lebih dikenal dengan merk dagang Tresiba tersedia dalam 3mL FlexTouch pen prefilled dalam konsentrasi 100 unit/mL (U-100) dan 200 unit/mL (U-200). Insulin degludec merupakan insulin analog generasi terbaru yang memiliki durasi aksi sampai dengan 42 jam dengan waktu paruh sampai dengan 25 jam. Insulin ini mencapai steady state pada 3 hari setelah 1 kali penyuntikan. Insulin degludec memiliki struktur berupa di-hexamers yang terikat oleh zink dan fenol. Ikatan ini akan terlepas secara bertahap sampai membentuk degludec monomers yang akan memberikan efek. Bentuk di-hexamers ini yang mengakibatkan insulin degludec memiliki waktu kerja yang lebih panjang dibandingkan insulin lain termasuk insulin glargine yang hanya memiliki hexamer.

Dosis yang direkomendasikan untuk pasien dengan diabetes mellitus tipe 1 adalah dosis inisial untuk pasien yang belum pernah menggunakan insulin, 1/3 sampai ½ total dosis insulin yang dibutuhkan atau 0,2-0,2 unit/kg berat badan pasien, sedangkan untuk pasien dengan diabetes mellitus tipe 2 untuk pasien yang belum pernah menggunakan insulin adalah 10 unit per hari. Sebaiknya, insulin degludec dapat disuntikan pada waktu yang sama untuk setiap harinya.

Selain dari durasi aksi yang lebih panjang jika dibandingkan dengan insulin glargine, penelitian menunjukkan bahwa insulin degludec memiliki efek penurunan gula darah puasa yang lebih baik. Namun, untuk penurunan HbA1C tidak berbeda bermakna dibandingkan dengan insulin glargine. Efek pencegahan penyakit kardiovaskular pada insulin degludec tidak berbeda dibandingkan dengan insulin glargine. Penelitian juga membuktikan bahwa variasi penurunan gula darah pada pasien yang menggunakan insulin degludec lebih rendah dibandingkan dengan insulin glargine, meskipun kita ketahui bahwa insulin long acting memiliki variasi penurunan kadar gula yang kecil.

Efek samping yang seringkali muncul dari penggunaan insulin adalah efek hipoglikemia. Hipoglikemia dapat muncul pada saat beraktivitas maupun saat malam hari atau yang dikenal dengan nocturnal hypoglycemia. Hipoglikemia pada malam hari dapat sangat berbahaya karena pasien bisa jadi tidak merasakan adanya hipoglikemia. Seringkali kejadian hipoglikemia pada malam hari akibat penggunaan insulin kerja cepat dan pendek, namun tidak menutup kemungkinan hal ini juga terjadi pada insulin kerja panjang seperti insulin glargine dan insulin degludec. Penelitian menemukan bahwa insulin degludec memiliki efek hipoglikemia yang rendah jika dibandingkan dengan insulin lain dan juga memiliki efek nocturnal hypoglycemia yang lebih rendah dibandingkan dengan insulin glargine. Efek samping dari penggunaan Insulin Degludec yang paling sering muncul berupa nasofaringitis, sakit kepala, dan infeksi saluran pernafasan atas dimana memiliki kejadian di atas 10% dari total kejadian efek samping.

Penelitian terkait efektivitas dan keamanan penggunaan insulin degludec masih berlangsung terutama untuk penggunaan jangka panjang.

Practice points

Insulin Degludec merupakan insulin analog generasi baru yang memiliki durasiaksi> 42 jam. Insulin ini memiliki efekpenurunan gula darah puasa yang lebihbaik dan efek samping hipoglikemia pada malam hari yang lebih rendah dibandingkan dengan insulin glargine. Dosis yang direkomendasikan untuk pasien yang belum pernah menggunakan insulin adalah 0,2-0,4 unit/kg berat badan untuk diabetes mellitus tipe 1 dan 10 unit untuk diabetes mellitus tipe 2. Penelitian terkait efektivitas dan keamanan pada penggunaan jangka panjang masih terus berlanjut.

Referensi

Vora J, Cariou B, Evans M, et al. Clinical use of insulin degludec. Diabetes Res Clin Pract. 2015;109(1):19–31.

Liu W, Yang X, Huang J. Efficacy and safety of insulin degludec versus insulin glargine: a systematic review and meta-analysis of fifteen clinical trials. Int J Endocrinol. 2018.

Zhang X, Zhang X, Xu B, et al. Comparative safety and efficacy of insulin degludec with insulin glargine in type 2 and type 1 diabetes: a meta‑analysis of randomized controlled trials. Acta Diabetol [Internet]. 2018;1. Available from: https://doi.org/10.1007/s00592-018-1107-1.

Russell-Jones D, Gall MA, Niemeyer M, et al. Insulin degludec results in lower rates of nocturnal hypoglycaemia and fasting plasma glucose vs. insulin glargine: a meta-analysis of seven clinical trials. Nutr Metab Cardiovasc Dis. 2015;25:898-905.

Marso SP, McGuire DK, Zinman B, et al. Efficacy and safety of degludec versus glargine in type 2 diabetes. N Engl J Med. 2017;377:8.

Heise T, Hermanski L, Nosek L, et al. Insulin degludec: four times lower pharmacodynamic variability than insulin glargine understeady-state conditions in type 1 diabetes. Diabetes, Obes Metab. 2012;

Henao-Carrillo DC, Muñoz OM, Gómez AM, et al. Reduction of glycemic variability with degludec insulin in patients with unstable diabetes. J Clin Transl Endocrinol [Internet]. 2018;12(12):8–12. Available from: https://doi.org/10.1016/j.jcte.2018.03.003.

Fulcher GR, Christiansen JS, Bantwal G, et al. Comparison of insulin degludec/insulin aspart and biphasic insulin aspart 30 in uncontrolled, insulin-treated type 2 diabetes: a phase 3a, randomized, treat-to-target trial. Diabetes Care. 2014;37(8):2084–90.

Warren ML, Chaykin LB, Jabbour S, Sheikh-ali M, Hansen CT, Thor SS, et al. Insulin degludec 200 Units/mL is associated with lower injection frequency and improved patient-reported outcomes compared with insulin glargine 100 Units/mL in patients with type 2 diabetes requiring high-dose insulin. Clin Diabetes J. 2017;35(2):90–5.

Print Friendly, PDF & Email

Related Posts